Banyak MBG Mubazir & Memakai Prodak Olahan, DPC GWI Minta SPPG Lebih Mengunakan Prodak Lokal Pandeglang

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Sekretaris Dewan Pengurus Cabang Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang menyampaikan pentingnya pemanfaatan bahan pangan lokal dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pandeglang. Hal itu disampaikannya setelah banyak di temukanya makanan-makanan yang mubazir karena tidak sesuai dengan lidah anak-anak Pandeglang
L. Irawan Menyanpaikan agar penyediaan makanan bergizi di sekolah tidak bergantung pada produk olahan pabrikan. “Tolong dihindari makanan-makanan olahan yang tidak diakomodir, karena kita di Pandeglang masih bisa menggunakan bahan makanan lokal. Di Pandeglang ini banyak ikan sayuran. Jadi, kalau makanan olahan seperti nugget, sosis, saya kira lebih baik menggunakan bahan-bahan lokal,” ujarnya.
L. Irawan mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha lokal agar Program MBG sekaligus mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. “Kepada Bupati dan Wakil Pandeglang, kami meminta, untuk meningkatkan ekonomi daerah SPPG bisa bekerja sama dengan potensi lokal. Bisa BUMD, bisa UMKM, bisa Koperasi Merah Putih. Atau kelompok tani Mereka bisa menyiapkan beras, bisa menyiapkan ikan sayuran, Telur dan daging,” tegasnya.
Menurutnya, keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta koperasi akan memastikan distribusi bahan pangan yang lebih merata, sekaligus memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Implementasi Program Makan Bergizi Gratis berjalan sesuai sasaran, yakni meningkatkan kualitas gizi peserta didik sekaligus mendukung ketahanan pangan dan ekonomi daerah.
Temuan DPC GWI Pandeglang terkait MBG yang mubazir di Babakanlor 3, yang Menunya tidak di sukai Siswa, salah satu guru saat di temui awak media menyampaikan "Pihaknya berharap pihak penyedia MBG lebih teliti dalam menghidangkan menu sehingga makanan yang menjadi program Presiden Prabowo ini tidak sia-sia dan bisa dinikmati oleh para siswa. "Siswa kami di sini ada 206, jadi anak-anak juga termotivasi untuk tetap masuk sekolah karena dibagikan makanan," tandasnya.
Salah satu siswa SDN Babakanlor 3 saat di tanya oleh awak media terkait MBG yang banyak tidak dimanakan menyampaikan "Ga ada rasanya pak, eta Susu Hambar, telur kejunya ga ada rasanya, ga enak lah pak, rotinya juga roti tawar" jelasnya. Pada 28 Agustus 2025.
Lajut L. Irawan, bukan hanya di SDN Babakanlor 3, tapi kami menemukan seluruh SPPG di Pandeglang, MBG nya tidak disesuaikan dengan lidah para siswa, dan banyak MBG terbuang, kami meminta kepada Pemda Pandeglang agar mengintruksikan kepada SPPG utuk memakai prodak lokal di samping sesuai lidah orang pandeglang dan bisa menambah Pendapatan masyarakat lokal, Tutupnya.(Ira/Red)