Saus Cabai untuk Anak Sekolah? MBG Patia Dikritik Warganet, DPC GWI Minta BGN Kaji Menu Makana & Dapur MBG Patia

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Patia kembali menjadi sorotan publik. Alih-alih menambah nilai gizi bagi anak-anak sekolah, menu yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Patia Mandiri justru menimbulkan kegaduhan. 24 September 2025.
Seorang pengguna Facebook bernama “Imam Mahdi” mengunggah foto menu MBG dengan keterangan sederhana: “Menu Hari Ini”. Namun yang mengejutkan, menu tersebut dilengkapi dengan saus cabai kemasan Extra Hot sebagai pelengkap makanan.
Unggahan ini segera memantik reaksi warganet. Akun Bayu Kusuma II menuliskan komentar kritis: “Sambel instan eta teu dianjurkeun padahal mah sabab asup kategori UPF (ultra processed food).” Menurutnya, makanan kemasan seperti itu jelas tidak sesuai dengan aturan Badan Gizi Nasional (BGN) yang melarang penggunaan menu instan berisiko dalam program pemenuhan gizi anak.
L. Irawan, Sekretaris DPC GWI Pandeglang, Menyampaikan kepada awak mesia "Jika dicermati, persoalan ini bukan sekadar soal selera. Memberikan saus cabai kemasan kepada anak sekolah berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius, mulai dari sakit perut hingga risiko keracunan. Apalagi, publik masih mengingat kasus di Jawa Barat di mana lebih dari 300 siswa keracunan akibat mengonsumsi makanan yang tidak sesuai standar kesehatan" paparnya.
Kondisi ini menjadi alarm keras. Apakah pengawasan dari BGN, SPPG, SPPI, dan para ahli gizi benar-benar dijalankan secara ketat? Atau ada celah kerja sama yang lebih mengutamakan keuntungan ketimbang keselamatan anak-anak penerima manfaat MBG?
Program unggulan seperti MBG seharusnya menjadi solusi dalam membangun generasi sehat dan cerdas. Sayangnya, jika dikelola serampangan, justru berpotensi menjadi bumerang yang membahayakan masa depan anak-anak.
Sudah saatnya pemerintah daerah dan BGN mengambil langkah tegas. Pengawasan harus diperketat, evaluasi harus dilakukan menyeluruh, agar tidak ada lagi ruang bagi kelalaian. Publik tentu tidak ingin program MBG berubah menjadi “Makan Berisiko Gratis” yang hanya menyisakan masalah baru. (Reay/Red)