Diduga Asal Jadi & Tidak Dipadatkan, Pembanguna Rabat Beton Di Desa Sumur Batu Cikeusik, Disoal Aktivis GPCP

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Gerakan Pemuda Cinta Pandeglang (GPCP) menyoal terkait Pembangunan Rambat Beton dari Dana Desa tahap I tahun 2025 dengan volume 50 x 2 m yang menelan anggaran Rp. 35.807.000 (Tiga Puluh Lima Juta Delapan Puluh Tujuh Ribu) berlokasi di Kampung Tanjung Jaya Desa Sumurbatu Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diduga asal Jadj alias ASJAD hal tersebut demi meraup keuntungan besar dan dalam pelaksanaan pembanguna tidak di lakukan pemadatan.
Salah satu warga kampung Tanjung Jaya mengatakan saat di komfirmasi bahwa benar pelakasaanaan pembangunan tidak di lakukan pemadatan dulu jelasnya, pada Minggu (18/5/2025).
Lanjutnya bahkan setahu saya batu-batu yang gede tersebut langsung di timpah sama cor manual dan ketebalanya pun menurut saya kurang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pekerja ada yang sebagian dari luar desa kami.
Marsuni, Aktivis GPCP menyampaikan Kepada awak media bahwa "Ini jelas pelanggaran yang mengarah ke tindak pidana Korupsi, dan insya allah secepatnya kami akan layangkan Laporan Pengaduan ke BPK RI dan Inspektorat Pandeglang, agar tidak terjadi kerugian negara yang besar" tutupnya.
Sampai berita ini terbit pihak TPK belum bisa di hubungi sedangkan Pj Kades Sumur Batu bungkam atau tidak menjawab. (Ira/Red)