Terkait Dugaan Penyimpangan Anggaran Dana BOS SDN Sumur Batu 3, Ketua GWI Bukan Masalah Rehab Totalnya Tapi Perawatannya Mana.

Terkait Dugaan Penyimpangan Anggaran Dana BOS SDN Sumur Batu 3, Ketua GWI Bukan Masalah Rehab Totalnya Tapi Perawatannya Mana.

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Dunia pendidikan di Pandeglang kembali tercoreng. SDN Sumur batu 3, Desa Sumur batu, Kecamatan Cikeusik, diduga dibiarkan tanpa perawatan yang layak. Kondisi kantor sekolah tampak memprihatinkan, jauh dari standar yang seharusnya mencerminkan wajah pendidikan dasar.

Ironisnya, papan informasi penggunaan dan pendapatan Dana BOS yang wajib dipasang sebagai bentuk transparansi publik, justru tidak terlihat di sekolah tersebut. Lebih parah lagi, Korwil Pendidikan Kecamatan Cikeusik dan pihak Kepala Sekolah SDN Sumur batu 3 memilih bungkam, seakan menutup mata terhadap persoalan yang menjadi hak masyarakat untuk tahu.

Kondisi ini membuat tiga organisasi wartawan di Pandeglang—Gabungannya Wartawan Indonesia (GWI) DPC Pandeglang, Media Online Indonesia (MOI) DPC Pandeglang, dan Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Pandeglang—yang dikenal dengan sebutan Gabungan Organisasi Wartawan Indonesia (GOWI) Pandeglang, melayangkan surat resmi untuk menggelar konferensi pers pada Selasa mendatang di kantor Korwil Kecamatan Cikeusik.

Ketua GWI (Gabungnya Wartawan Indonesia) DPC Pandeglang, Raeynold Kurniawan, menegaskan sikap tegasnya."Ketika sekolah dibiarkan terbengkalai dan papan BOS tak kunjung terpampang, jelas ini melukai rasa keadilan publik. Bungkamnya Korwil dan kepala sekolah makin menegaskan ada yang disembunyikan. Kami tidak akan diam,”Jangan hanya diam di balik meja. Kami mendesak Dinas Pendidikan turun langsung. Dana BOS bukan milik pribadi, melainkan hak publik yang harus transparan. Bungkamnya Korwil dan Kepala Sekolah adalah sikap yang mencederai kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Lanjut ketua GWI mengatakan."Kami mengawal kasus ini bukan sekadar isu sekolah kumuh. Ini soal mentalitas dan integritas dalam mengelola pendidikan. Jika papan BOS saja tidak terpampang, publik wajar curiga ada hal yang disembunyikan.Jangan berkata ini harus rehab total,ok rehab total tapi selama ini kemana anggaran perawatannya sampai cat sekolah saja disinyalir sudah tak layak.Jadi wajar timbul kecurigaan kami apakah ada kolaborasi busuk antara pihak sekolah,korwil dan bendahara sekolah,Karena diduga parah dan kumuh sekali sekolah tersebut,Lalu jadi pertanyaan sudah berapa lama kepala sekolah menjabat di SDN Sumur Batu 3 tutupnya.

M.Sutisna/Tim