Dalam Debat Kedua, Cawabup Diana Jayabaya Tidak Setuju Import Sampah Untuk Naikan PAD Pandeglang

banselpos.com, Pandeglang, Banten | Dalam debat kedua Pilkada Kabupaten Pandeglang cawabup Diana Jabayaba yg berpasangan dengan Fitron Nurikhsan meminta tanggapan Paslon no 3 terkait dengan praktek import sampah yg marak menuai protes warga, Pujiyanto cawabup no 3 menyetujui import sampah dgn alasan bisa mendatangkan pendapatan jika di daur ulang, namun dlm tanggapannya Diana menyebut bahwa Import sampah belum perlu dilakukan karena infrastruktur utama untuk proses daur ulang belum tersedia, sehingga sampah yg didatangkan dari Kabupaten tetangga dibiarkan begitu saja menumpuk dan menghasilkan polusi bagi warga sekitar, terlebih saat ini mobilitas pengiriman sampah terlihat makin intensif dan menuai protes komponen masyarakat.
Diana tak habis pikir dengan cara Pemda dalam upaya menaikan PAD tapi mengorbankan lingkungan. Menurutnya kebijakan import sampah ini kaya yang kesurupan, Diana mengatakan sampah yg dihasilkan di Kabupaten Pandeglang sendiri belum bisa diolah malah import sampah dari daerah lain atas nama peningkatan PAD.
"Kami miris melihat cara kerja Pemda dalam menaikan PAD, sebegitu repotnya kah sehingga harus import sampah tanpa ada proses daur ulang, jangan ngorbanin masyarakat dong"
Menurutnya jika dirinya terpilih bersama Fitron untuk menaikan PAD ada banyak cara, terutama intensifikasi dan ekstenstifikasi pajak, membangun kemitraan dengan swasta dan lembaga lain.
"Kami akan melakukan kerjasama dengan TNUK, selain kawasan konservasi, TNUK itu jg merupakan destinasi wisata, Pemda selama ini dapat apa dari TNUK? ga ada, makanya kami akan melakukan kemitraan, kerjasama dengan Balai TNUK agar daerah jangan mendapat benefit. Banyuwangi sukses ko kerjasama Pemda dengan Balai Taman Nasional yg ada disana, mereka bisa kenapa kita ga bisa ?
Menurutnya justru keberadaan KEK Tanjung Lesung harus ditinjau ulang.
"KEK Tanjung Lesung ini kan pure swasta, progresnya hingga saat ini jg ga jelas, sharing profit buat masyarakat Pandeglang nya juga belum keliatan, lebih baik kita buat kawasan wisata terpadu dengan menggandeng banyak stakeholders salah satunya balai TNUK".
Selain itu perbaikan Infrastruktur jalan adalah strategi dirinya bersama Fitron kedepan guna percepatan pembangunan, kemudian membuka akses-akses jalan baru untuk mempermudah jalur transportasi dan mobilisasi usaha jasa serta perdagangan, upaya ini dilakukan untuk mendongkrak PAD dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Pandeglang.
"Selama ini Pemkab Pandeglang hanya mampu memperbaiki ruas jalan yang sudah ada, dan itu pun masih belum optimal karena terbentur anggaran, maka dari itu selain kolaborasi antara Pemkab dengan Pemprov dan Pusat harus diperkuat juga perlu membangun kemitraan dengan swasta melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) guna mengatasi keterbatasan fiskal" pungkasnya. (Irawan/Red)