DPC GWI Pandeglang, Menyikapi Terkait Keberadaan Tambak Udang Yang Mengakibatkan Banjir Didesa Mekarsari Panimbang

Banselpos.com, Pandeglang-Banten | Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang, Menyoal dugaan tambak sekitar lima puluhan tambak yang ada di Kp. Parered Desa Mekar Sari Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang-Banten. merugikan petani sawah karena disinyalir sawah kebanjiran tergenang air karena dampak dari tambak-tambak udang tersebut.
Salah satu petani inisial (HS) yang notabenenya adalah warga kp. Parered mengatakan. "Untuk tambak-tambak tersebut kami juga kami tidak tahu siapa pemiliknya, Saat ini ruas jalan dan pesawahan mudah sekali tergenang banjir pas saat hujan datang dan untuk Surutnya sangat lambat itu penyebabnya dampak dari adanya tambak tambak udang tersebut ujarnya.
Lain lagi yang di ucapkan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat inisial (HS) pun mengatakan. "Tambak udang tersebut berdiri kalo tidak salah tahun 2017 dari semenjak berdiri sampai saat ini tambak tambak udang tersebut yang berada dilingkungan pemukim warga belum pernah memberikan CSR kepada para warga.Dengan adanya tambak udang tersebut bila hujan sedikit saja langsungg banjir dan yang bikin para petani sangat mengeluh bila sudah terkena banjir maka kemungkinan besar pasti gagal panen urainya.
Raeynold Ketua DPCGabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang mengatakan. "Dalam hal ini kami sangat menyayangkan pihak pengusaha tambak yang tidak memberikan CSR kepada masyarakat sekitar dan bagai mana untuk pihak dinas sendiri kenapa memberikan izin didaerah tersebut untuk didirikan tambak udang,apakah tidak di kaji terlebih dahulu,dan nanti kami akan coba cek dan pertanyaan kepada pihak dinas terkait untuk hal perijinannya.dan pihak dinas pun harus memanggil pihak pengusaha terkait CSR yang diduga tidak disalurkan oleh pihak pengusaha tambak tersebut tutup raeynold.
Sampai berita ini diterbitkan pihak pengusaha tambak udang tersebut baik pihak kepala desa mekarsari dan dinas terkait belum bisa ditemui untuk dimintai keterangannya. (Irawan/Red)