Diduga Pemdes Pasireurih Cisata Alihkan & Kurangi Beras KPM, DPC GWI Minta APH Usut Pelaku

Diduga Pemdes Pasireurih Cisata Alihkan & Kurangi  Beras KPM,  DPC GWI Minta APH Usut Pelaku

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Dewan Pengurus Cabang Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang menyoal Penyaluran bantuan pangan beras untuk alokasi Bulan Juni - Juli Tahun 2025 di Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diwarnai isu dugaan pengurangan dan pengalihan hak penerima bantuan pangan (PBP) oleh panitia penyaluran bantuan pangan beras, salah satunya terjadi di Desa Pasireurih.

Bantuan pangan beras alokasi Bulan Juni Juli yang disalurkan di Aula Kantor Desa Pasireurih pada Sabtu 26 Juli 2025 pukul 08.00 hingga pukul 12.00 wib masing masing penerima bantuan pangan mendapatkan beras sebanyak 20 (dua puluh) kilogram atau 2 (dua) karung @10 kilogram namun ada juga yang hanya menerima 1 (satu) karung. 

Adalah Soni warga Kp. Bongbong Desa Pasireurih Kecamatan Cisata menyampaikan bahwa tidak menerima beras bantuan pangan dari pemerintah. 

"Saya bernama Soni adalah suami dari Yeni Mulyani yang menetap di Kp Bongbong RTRW 02/04 sudah memiliki dua anak, meskipun tergolong keluarga tidak mampu tetapi tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah termasuk bantuan pangan dari pemerintah bahkan surat undangan bantuan pangan tahun 2025 atas nama istri atau saya tidak pernah menerimanya"kata Soni didampingi Sarko Ketua RT 02/04 di Kp Bongbong Desa Pasireurih, Rabu (30/7/25). 

Sarko Ketua RT 02/04 Kp Bongbong Desa Pasireurih membenarkan bahwa tidak ada surat undangan bantuan pangan atas nama yang bersangkutan. 

"Surat undangan atau barcode untuk pengambilan beras bantuan pangan dari pemerintah tahun 2025 atas nama Soni atau Yeni Mulyani alamat Kp Bongbong tidak ada sejak saya terima dari Kantor Desa Pasireurih. Saya tidak mengetahui siapa yang bermain padahal Soni dan Yeni Mulyani tersebut layak untuk mendapatkan bantuan pemerintah karena tidak mampu bahkan memiliki 2 (dua) orang anak"jelasnya. 

Terpisah, Kasman warga Kp Bongbong RT 01/04 mengakui telah menerima bantuan pangan beras dari pemerintah Desa Pasireurih. "Saya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan pangan beras tetapi saya telah mendapatkan beras dari pak Jaenudin Sekdes Pasireurih sebanyak 1 (satu) karung" Ungkap Kasman yang akrab disapa Kemong. 

"Ketika warga lain sudah beres pembagian beras dan agak sepi kemudian saya disuruh Pak Jaenudin untuk datang kekantor Desa Pasireurih sambil bawa KTP lalu saya diberikan beras satu karung dan difoto. Saya orang tidak mampu yang tinggal di gubuk depan Kantor Desa Pasireurih tentu saya merasa senang dapat bantuan"katanya.

Sementara, Dewi Puspitasari Kasi Kesra Desa Pasireurih menyampaikan penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Desa Pasireurih sudah rampung disalurkan. "Penyaluran bantuan CBP sudah beres disalurkan kepada 395 penerima bantuan pangan (PBP) melalui perwakilan dalam 1 KK (kartu keluarga) sebanyak 352 orang, perwakilan PBP diluar KK 41 orang dengan alasan sakit dan ke pasar sedangkan untuk PBP pengganti ada sebanyak 2 orang yaitu Elis Susiwati Kp Cimalati dan Yeni Mulyani asal Kp Bongbong. 

Penggantian PBP itu saya juga hasil konfirmasi ke pak RT katanya sudah pindah tahunan makanya menjadi tanggungjawab RT. 

Namun untuk lebih lengkapnya sebaiknya konfirmasi ke pak Anwar dan ke Pak Jaenudin selaku Sekdes Pasireurih atau langsung ke Kantor Desa Pasireurih" harapnya. 

"Bantuan pangan beras untuk Yeni Mulyani memang sudah dipindahkan ke pihak lain karena kabarnya yang bersangkutan pindah ke Sodong walaupun surat pindahnya saya belum mengetahui, yaitu kepada saudara Kasman atau Kemong yang tinggal di depan kantor Desa Pasireurih dan sudah diserahkan sebanyak 2 (dua) karung beras dan itu layak mendapatkan", kilahnya.

L. Irawan, Sekretaris DPC GWI Pandeglang meminta kepada Pihak Satker, Muspika Cusata dan Dinsos agar mengkrocek BNBA Bantuan Pangan Beras dikecamatan Cisata yang diduga Banyak di akali. Jelansya (Ira/Red).